ShoutMix chat widget

20 Juni 2009

Buat Kamu

Buat kamu,

Yang katanya ingin selalu ada disampngku saat aku lemah. Yang katanya selalu khawatir saat aku kesakitan.

Saat ini aku kesakitan, lalu apa?

Aku tahu, kamu tidak bisa selalu ada di sampingku. Aku tahu, dan aku (harus) mengerti. Aku juga tahu, setelah ini kamu akan meminta maaf (lagi) atas kehadiranmu yang selalu absen saat aku mengharapkannya. Dan yang aku sangat yakin, akupun akan memberimu maaf itu dan berusaha melupakannya (lagi). Aku memang (harus) selalu mengerti kamu kan? Aku bingung, apa sih yang akan membuatmu berada di sisiku?

Hmmm..aku tahu. Jawabannya adalah malam. Itupun lewat bantuan satelit yang kita pilih justru yang tidak terlalu bagus, dengan alasan yang sederhana -agar koin-koin emas kita tidak banyak yang terbang ke langit-

Harus aku akui, kamu sangat aneh. Kamu berusaha menjadi orang paling penting dalam hidupku, tapi tak bisa mewujudkan itu semua, walau dengan satu kali saja kamu benar-benar ada saat aku benar-benar membutuhkanmu. Paling tidak, saat kamu rasa aku benar-benar sedang megharapkannya.

Apa kamu memang hanya punya lima indra yang terbatas pada hal nyata, sehingga tidak dapat merasakan hal abstrak, perasaan misalnya? Atau kamu memang sama sekali tidak bisa –atau tidak suka- menebak-nebak. Apa aku harus (lagi-lagi) bicarakan semuanya dengan jelas supaya kamu bisa mengerti apa yang aku inginkan?

Harus aku akui juga, aku lebih aneh dari kamu. Sudah tahu semuanya seperti ini, aku –seperti juga kamu- masih saja ngotot bahwa suatu hari semuanya akan menjadi lebih baik. Aku –seperti juga kamu- masih saja ngotot mencari sari manis dari benda tak bergula ini.

Kamu tahu, apa yang membuatku selalu lemah? Niat kamu yang sungguh-sungguh. Yang sayangnya tidak aku rasakan wujud nyatanya. Dan air mata kamu, yang menyiratkan rasa sesal dan tak mau kehilangan. Aku tak mau membuatmu merasakan sakit. Tapi aku juga tak mau aku yang terus merasakan sakit.

Aku penasaran, apakah aku harus mengalah pada perasaan? Atau mengikuti logika yang selama ini aku abaikan : mencari keabahagiaan yang nyata untuk diriku sendiri –dan aku sangat yakin, kamu akan bilang aku egois, hanya memilikirkan diri sendiri-

(Hey, bayangan yang ada disana! Lihat kesini! Semua huruf-huruf ini buatmu.)

0 suara:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates